Monday 1 February 2016

Masyrakat Komputer/ Tehnologi : Perusak Mental dan Sosial

Assalamualaikum bro and sist..(kayak penjual olcop aja gans, hehehe), oke saya akan melanjutkan tulisan saya mengenai Masyarakat Komputer/teknologi kali ini dari sisi negative yaitu yang merusak mental dan sosial.
Berangkat dari pengertian Mental dan Sosial, mari kita simak
Mental menurut KBBI adalah bersangkutan dengan batin dan watak manusia, yg bukan bersifat badan atau tenaga: bukan hanya pembangunan fisik yg diperhatikan, melainkan juga pembangunan. James Draver memaknai mental yaitu “revering to the mind” maksudnya adalah sesuatu yang berhubungan dengan pikiran atau pikiran itu sendiri.
Sedangkan Sosial menurut Lena Dominelli Sosial adalah merupakan bagian yang tidak utuh dari sebuah hubungan manusia sehingga membutuhkan pemakluman atas hal-hal yang bersifat rapuh di dalamnya. Sedangkan menurut Philip Wexler sosial merupakan sifat dasar setiap individu manusia.
Nah, sekarang jika perkembangan teknologi merusak mental dan sosial manusia maupun masyarakat maka bisa disimpulkan bahwa teknologi telah merenggut kearifan dan fitrah manusia itu sendiri, seperti yang sudah saya singgung di mukodimah.
Lewat perkembangan teknologi akses informasi menjadi sangat mudah, baik informasi yang berguna maupun yang hanya berita bohong. Situs porno yang sangat marak tersebar di internet tanpa adanya batasan dan filter. Setiap hal dapat disisipi unsur pornografi, sedangkan pengguna internet adalah segala usia. Bisa dibayangkan bila anak kecil mengaksesnya, lihatlah betapa banyak kasus pemerkosaan dilakukan oleh anak yg masih sekolah, bahkan anak SD sudah tau hal itu. Sebagai manusia yang diwarisi sifat tuhan untuk dapat membedakan mana yang baik dan buruk, maka kita harus bisa memilah dan memilih mana yang harus kita akses.
Perkembangan teknologi juga lah yang membuat kita terlalu asik dengan gadget kita, dengan koneksi internet kita, dengan game online kita. Yah, mungkin kita bisa berkomunikasi dengan orang yang jauh, tp terkadang kita melupakan saudara yang dekat. Padahal pesan Rasulullah kita harus mengasihi saudara kita yang terdekat dahulu. 
Tugas kita semua untuk membentengi diri dan tidak terlalu terbawa arus kemajuan teknologi, kita sadar bangsa kita bangsa konsumen, bangsa boneka yang bisa dimainkan dengan gadget baru, sedangkan kita tidak terpikir untuk melawan atau membuat tandingannya, kita hanya berpikir gimana cara bisa membelinya, sampai rela utang sana sini demi gadget baru, memalukan
Mungkin ini dulu yang bisa saya tulis, semoga ada manfaatnya
wassalam

Tulisan ini diketik di Kantor tempat kerja Arsyadani Fuad Assalim oleh Arsyadani Fuad Assalim sendiri dalam keadaan lampu gelap dan penulis ngantuk.